(Mesin All New Pajero Sport foto: Stanley/otomania)
Bagi pemilik mobil diesel yang menggunakan common rail injection, dihimbau untuk tidak mengisi bahan bakarnya dengan solar murah yang kadar cetane number (CN) nya tidak sesuai spesifikasinya. Jika bersikeras, maka bersiap untuk menanggung kerusakan dalaman mesin seperti injektor.
Pemilik bengkel spesialis Pelita Motor Mitsubishi, Apin menjelaskan, saat ini tak sedikit Pajero Sport diesel yang harus ganti injektor karena menggunakan solar murah yang tidak sesuai dengan cetane number (CN) rekomendasi pedoman pabrik.
“Mobil diesel Pajero (Sport) ganti injektor, karena pakai solar biasa. Karena mustinya banyak bertanya, kemudian baca-baca, boleh tidak sih ini,” ucap Apin yang ditemui awak media Kompas.com, di sentra mobil Blok M, Jakarta, belum lama ini.
Apin memaparkan, jika injektor rusak dan harus diganti, maka pemilik harus merogoh kocek agak dalam untuk membeli yang baru. “Injektor Pajero Rp 4,5 juta pakainya empat buah. Pemasangan harus di bengkel resmi karena harus diriset, disesuaikan nomornya sama komputer yang di mobil jadi bengkel umum tak bisa harus ke bengkel resmi, dan jasanya antara Rp 3 juta- Rp 4 juta,” tutur Apin. “Itu karena bahan bakar yang kualitasnya tidak sesuai,” ucapnya.
Apin berpendapat, saat ini acapkali Pajero Sport diesel ganti injektor atau suction control valve (SCV) disebabkan pemakaian solar kualitas buruk. SCV sendiri merupakan bagian dari komponen supply pump yang menyuplai bahan bakar bertekanan tinggi.
“Sekarang ini yang beli banyak, SCV injection pump, hari ini kita jual dua buah. SCV harganya Rp 2,1 juta- Rp 2,2 juta. Jangka panjang itu akan rusak itu (pakai solar buruk) pasti, setahun dua tahun kemudian,” ucap Apin.
Apin mengingatkan, pemilik mobil diesel zaman sekarang yang mengadopsi common rail injection cuma cukup perhatikan kualitas solar saja.
“Tips mobil diesel itu mudah. Mau itu merek apapun, Toyota, Mitsubishi atau apapun, kalau sudah common rail itu tidak boleh diisi kadar sulfur tinggi mesti yang rendah,” kata Apin.