Autosuperacademy.com – Untuk memastikan mesin kendaraan tidak mengalami overheat, diperlukan sistem pendingin yang dapat menjaga suhu mesin kendaraan akan selalu stabil sehingga performa mobil akan tetap optimal.

Radiator adalah bagian sistem pendinginan pada kendaraan bermotor. Fungsinya sederhana yaitu menjaga suhu mesin agar tetap dalam kisaran yang ideal, sekitar 80-100 derajat Celsius. Jadi, radiator berfungsi menurunkan suhu mesin dengan mengalirkan cairan pendingin yang menyerap panas dari mesin.

Dalam konteks sistem pendinginan, terdapat tiga metode yang umum digunakan pada mesin kendaraan, yaitu pendinginan dengan menggunakan oli, udara, dan paling umum adalah menggunakan air.

Untuk menjaga suhu mesin, panas yang dihasilkan oleh mesin akan diserap oleh cairan pendingin, yang sering disebut sebagai coolant. Cairan ini berputar di sekitar mesin untuk menjaga suhu mesin tetap stabil.

Foto : Ilustrasi Pengisian Coolant Radiator

Radiator dirancang dengan kisi-kisi untuk memungkinkan udara melewatinya untuk membantu mendinginkan cairan yang sebelumnya telah dipanaskan oleh mesin. Sehingga ia menjaga suhu mesin tetap stabil. Ini adalah fungsi utama dari radiator mobil.

Seperti disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa jenis radiator, antara lain:
Radiator Air Biasa: Banyak yang masih menggunakan air biasa sebagai cairan pendingin di radiator. Namun, air biasa memiliki titik didih rendah, sekitar 100 derajat Celsius, sehingga bisa habis cepat terutama dalam kondisi macet atau panas ekstrem. Selain itu, air biasa dapat menyebabkan karat dan kerak di dalam mesin karena kandungan mineralnya yang tinggi.

Coolant Radiator : Solusi untuk masalah-masalah yang terdapat pada air biasa adalah menggunakan coolant radiator. Coolant ini dirumuskan khusus untuk menahan panas dan melindungi logam mesin dari karat. Kandungannya mencakup air tanpa mineral, propylene glycol anti-beku, dan anti-karat. Titik didih coolant ini sekitar 10 derajat lebih tinggi daripada air biasa, mengurangi kemungkinan penguapan yang cepat.

Radiator Super Coolant : Radiator Super Coolant berbeda dengan radiator biasa. Untuk menggunakan ini, biasanya harus dicampur dengan air bersih dengan perbandingan 50:50. Super Coolant memiliki titik didih yang lebih tinggi, mencapai 130 derajat Celsius, sehingga dapat menyerap lebih banyak panas tanpa khawatir menguap dengan cepat.

Antifreeze dan Coolant Protector : Jenis ini mirip dengan Super Coolant, namun dikombinasikan dengan antifreeze. Radiator ini umumnya perlu dicampur dengan air bersih. Radiator jenis ini cocok untuk daerah subtropis karena tidak mudah membeku meskipun pada suhu dingin yang ekstrem.

Sumber: Otoklix, Hyundai.com
Sumber Foto: Hyundai.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This field is required.

This field is required.