Autosuperacademy.com – Dalam dunia mesin diesel mobil, terdapat dua sistem utama yang sering dibandingkan, yaitu mesin diesel Common Rail dan mesin diesel konvensional.
Kedua sistem ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Perbedaan utama antara kedua sistem ini terletak pada cara pengaturan dan pelaksanaan injeksi bahan bakar, yang dikenal sebagai sistem kontrol bahan bakar.
Mesin diesel Common Rail menggunakan sistem pipa umum yang dikendalikan secara elektronik dengan presisi. Di sisi lain, mesin diesel konvensional mengandalkan mekanisme mekanis untuk mengatur injeksi.
Pada mesin diesel konvensional, kontrol bahan bakar masih bergantung pada gerakan kabel besi penghubung dari pedal gas, putaran komponen yang mengatur aliran bahan bakar, dan sebagainya.
Dengan kata lain, sistem pengiriman bahan bakar pada mesin diesel konvensional masih bersifat mekanikal. Semakin dalam pedal gas diinjak, semakin banyak bahan bakar yang disemprotkan.
Sementara itu, pada sistem Common Rail, injeksi bahan bakar, putaran mesin, suhu mesin, dan faktor lainnya diatur oleh sensor-sensor yang menggunakan Electronic Control Unit (ECU) atau komputer untuk menentukan waktu dan jumlah bahan bakar yang disemprotkan ke dalam ruang bakar.
Dengan demikian, jumlah bahan bakar yang disemprotkan sesuai dengan kebutuhan mesin pada saat tertentu. Dari penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan sistem Common Rail lebih efisien dibandingkan dengan sistem konvensional.
Sumber: Gridoto, Golektruk, Dieselwar
Sumber Foto: Gridoto